HIKMAH

Allah menyembunyikan 6 Hal di dalam 6 perkara. Maqolah keempat (dari Umar RA) dan semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dari umat nabi Muhammad SAW (Sesungguhnya Allah ta'ala menyembunyikan enam) prilaku (di dalam enam) perkara . 1.كتم الرضا في طاعة"Allah menyembunyikan ridho di dalam suatu ketaatan" di antara berbagai perbuatan ta'at, agar manusia bersungguh-sungguh di seluruh perbuatan ketaatan, dengan harapan bertemu keridhoan Allah. Maka tidak diperbolehkan bagi kita meremehkan suatu perbuatan taat, walaupun sangat kecil , karena sesungguhnya bisa jadi keridhoan Allah ta'ala ada pada ketaatan kecil itu. 2. وكتم الغضب في معصية"Allah menyembunyikan marah di dalam suatu maksiat" di antara berbagai perbuatan maksiat, agar manusia menjauhinya, karena khawatir terjerumus di dalamnya. Maka seseorang tidak diperbolehkan meremehkan maksiat, meskipun sangat halus, karena sesungguhnya ia tidak tahu bahwasanya Kadangkala di dalam perbuatan itu terdapat kemarahan Allah ta'ala. 3.و كتم ليلة القدر في شهر رمضان "Allah menyembunyikan lailatul qodar di dalam bulan Romadhon) agar manusia bersungguh-sungguh dalam menghidupkan seluruh bulan Romadhon dengan beribadah. Karena sesungguhnya ganjaran ibadah sunnah sama seperti ganjaran ibadah fardhu di bulan lain, sebagaimana disebutkan dalam hadits. Bahkan syekh An Nakho'i berpendapat: "satu roka'at di bulan Romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu roka'at di bulan lainnya, dan satu ucapan tasbih [subhanallah] di bulan Romadhon itu lebih utama dibandingkan seribu tasbih di bulan lain". Dan agar mereka bersungguh-sungguh menghidupkan malam-malam bulan Romadhon dengan harapan mereka akan berjumpa lailatul Qodar, karena malam itu lebih baik dari seribu bulan, yaitu 83 tahun empat bulanDi dalam hadits Imam Thobroni, secara marfu' sampai ke Rosulullah SAW [disebutkan]: "Sesungguhnya orang yang berzina di bulan Romadhon atau meminum minuman Keras, maka akan dilaknat oleh Allah dan makhluk yang ada di langit sampai datang bulan Romadhon yang sama dari putaran tahun kedua."karena sesungguhnya orang yang mati sebelum ia menemui bulan Romadhon, maka ia tidak mempunyai kebaikan di sisi Allah, yang dapat membuatnya takut neraka. Karena itu bertakwalah kepada Allah di bulan Romadhon, karena sesungguhnya segala kebaikan dilipat gandakan di bulan itu, sesuatu yang tidak dilipat gandakan di bulan lainnya, dan begitu pula berbagai kejelekan.
4.وكتم أولياأه فيما بين الناس"Allah menyembunyikan para wali-nya ditenah-tengah manusia "Supaya mereka tidak meremehkan seorangpun diantara mereka, dan supaya mereka mencari do'a dari sebagian mereka dengan harapan akan berjumpa dengan seorang wali.Maka tidak boleh seseorang meremehkan seorang manusia, karena sesungguhnya ia tidak tahu, bisa jadi orang itu termasuk wali-wali Allah ta'ala.5. وكتم الموت فى العمر"Allah menyembunyikan kematian di dalam umur".Maka selayaknya saat seperti ini bagi setiap orang hendaknya mempersiapkan kematian di setiap waktu dengan berbagai ibadah, karena terkadang kematian menyergapnya dengan tiba-tiba.‎6.‎وكتم الصلاة الوسطى أي الفضلى فى الصلوات"Allah menyembunyikan sholat wustho, yakni yang paling utama di dalam seluruh sholat yakni sholat lima waktu"agar manusia sungguh-sungguh memperhatikannya di seluruh sholat.Dan Allah menyembunyikan nama-nya yang agung di dalam semua namanya, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam berdo'a dengan semua nama-namanya, dengan harapan mereka bisa menjumpai-nya.Dan Allah menyembunyikan saat terkabulnya do'a di hari jum'at, agar manusia bersungguh-sungguh berdo'a di hari itu.Dan allah menyembunyikan As Sab'ul Matsani[tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang] di dalam sejumlah surah Al-Qur'an, agar manusia bersungguh-sungguh di dalam membaca seluruh surat Al Qur'an.
*Dikutip dari kitab نصا ئح العباد nasho ihul'ibad*


Jangan ngegosip..pasti 

                                             nyesel..!



Seorang wanita mengulang sepotong berita yang memalukan mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh desa mengetahui ceritanya. Dan, orang yang diceritakan itu merasa sakit hati dan terpukul.

Kemudian si wanita yang menyebarluaskan berita buruk tersebut mengetahui bahwa berita itu betul-betul salah. Dia menyesal dan mendatangi seorang orang tua yang bijak untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu.

“Pergilah ke pasar,” kata orang tua bijak itu, “Lalu belilah seekor ayam. Sembelihlah. Kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulunya dan buang satu persatu di sepanjang jalan.”

Meski kaget mendengarkan itu, si wanita melakukan apa yang disarankan kepadanya. Namun, ia merasa masih belum bisa memperbaiki kesalahannya menyebarluaskan berita bohong itu pada seluruh penduduk desa. Keesokan harinya, ia kembali mengunjungi orang tua bijak itu dan menanyakan persoalannya kembali.

Si orang bijak itu berkata, “Hmm, kalau begitu, sekarang pergilah dan kumpulkan semua bulu yang kau buang kemarin dan bawa kembali kepadaku.”

Si wanita itu pun menyusuri jalan yang sama dan berusaha mengumpulkan bulu-bulu ayam yang telah dicabutinya kemarin. Namun, angin telah menerbangkan semua bulu-bulu itu kemana-mana sehingga mustahillah ia bisa mengumpulkannya semua. Setelah mencari-cari selama berjam-jam, ia kembali hanya bisa mengupulkan sebanyak tiga potong bulu saja. Si wanita itu kembali menemui orang tua bijak.

“Lihatlah!” kata si orang bijak, “Sangat mudah mencabuti bulu ayam dan melemparkannya. Namun sangat tidak mungkin menariknya kembali. Begitu pula dengan gosip dan berita bohong. Tidak sulit untuk menyebarluaskan rumor, namun sekali terlempar, Anda tidak akan pernah secara penuh memperbaiki kesalahan Anda.”


Soal sabar, Belajarlah ke tukang parkir.

Cerita Nyata..
Ketika saya mendapat musibah, (mobil hilang, di curi) saya datang kepada guru saya bermaksud mohon nasehat dan ketenangan hati. Beliau tidak memberi nasehat banyak, beliau hanya berkata dengan lirih namun menyejukkan kalbu : "Sabar saja…Kembalikan kepada Allah!" hanya saja beliau menyuruh saya pergi kepelataran parkiran di daerah Monumen Nasional (Monas).
Saya nurut saja, saya hanya berbaik sangka dengan nasehat Guru, baragkali ada sesuatu yang bisa saya dapatkan, barangkali ada orang ngasih bantuan atau orang menolong atas kesulitan saya,barangkali, namanya orang kesusahan..
Berangkatlah saya menuju Monas, disana sejak jam 8 pagi saya hanya duduk dipelataran parkir melihat lalu lalang motor dan mobil keluar masuk. tampak tukang parkir dengan semangat mengatur posisi mobil dan motor yang diparkir disana. Tidak ada yang istimewa. dzuhur saya sholat.terus kembali ke pelataran parkir lagi, sampai sore saya duduk berteduh dibawah pepohonan, cuaca begitu panas menyengat. Adzan asharpun berkumandang, mobil dan motor yang tadi siang berjibun. sudah mulai berkurang, diambil lagi oleh pemiliknya.. Juru parkir dengan ikhlas memberikan mobil dan motor yang sejak tadi dititipkan kepadanya.. Karena pelataran itu mulai sepi, hanya tukang parkir yang duduk dikursi menghitung hasil uang parkiran dihari itu. akhirnya saya putuskan untik pulang, lemes.. kok ga ada apa, ga dapat apa2. apa sih maksudnya guru saya nyuruh kepelataran parkir monas?!
setelah beberapa hari, Baru saya sadar dengan anjuran tersebut setelah saya mendengar ceramah dari seorang Ustadz dipengajian umum : "Soal sabar belajarlah kepada tukang parkir. Dia tidak merasa memiliki mobil atau motor berapapun banyaknya. ia juga tidak merasa berat hati menyerahkan titipan itu ketika diambil oleh pemiliknya."
Sedangkan kita sering merasa memiliki apa yang kita punya, anak, istri, harta benda seakan milik kita sendiri. padahal jelas itu milik Allah dan sering kita nyatakan kalimat Innalillah, Kita ini miliknya Allah… dan satu saat akan diambil oleh Allah…!
Tetapi kenapa ketika yang punya mau ambil kembali kita tidak ridho, tidak rela…!
Belajarlah kepada Tukang parkir..!"
Allah berkata " Bila engkau tidak rela dengan keputusan dan aturanku, carilah tuhan selain aku!!."
Terima kasih Guru, telah menyuruh belajar ke tukang parkir..
(Bintang Terang Tanjung Priok)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SANTRI MONAS

SANTRI MONAS
Bersama Dengan Menteri Agama RI Surya Darma Aliu
Powered By Blogger